Dulur fakta Cilegon, rupanya publik menolak lupa soal dugaan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang gak netral waktu Pilkada Kota Cilegon kemarin. Kalian pasti penasaran juga kan gimana kelanjutannya? Nah, berita ini bakal kupas tuntas kenapa Bawaslu harus buka-bukaan soal kasus ini dan gimana dampaknya buat kepercayaan masyarakat.
Jadi gini, pengamat politik Saeful Bahri bilang kalau netralitas ASN itu hal paling dasar dalam pemerintahan yang demokratis. Kalau ASN sampai milih-milih atau berpihak dalam politik, bisa bikin publik jadi gak percaya sama institusi negara.
Mengutip dari wilip.id (16/4/2025), meski Pilkada udah selesai, menurut Saeful tugas Bawaslu belum kelar juga. Kalau memang ada pelanggaran dan laporan sudah diteruskan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN), hasilnya harus diumumin secara terbuka supaya masyarakat gak bingung dan spekulasi liar gak muncul.
“Netralitas ASN adalah prinsip dasar dalam pemerintahan yang demokratis. Jika ASN mulai berpihak dalam kontestasi politik, maka kepercayaan publik terhadap institusi negara bisa terganggu,” kata Saeful saat wawancara eksklusif dengan wilip.id pada Selasa (16 April 2025). Dia juga ngingetin pentingnya profesionalisme Bawaslu supaya jangan cuma jalanin tugas administratif doang tapi harus independen dan cepat tanggap.
“Transparansi adalah kunci untuk menjaga integritas pemilu. Jangan sampai publik dibiarkan bertanya-tanya, karena ketertutupan hanya akan memicu spekulasi liar dan ketidakpercayaan,” tegasnya lagi sambil menambahkan bahwa masyarakat berhak tahu proses penanganan kasus ini sudah sejauh mana.
Saeful pun menegaskan kalau ASN itu pelayan publik bukan alat politik. “Jika ASN mulai berpihak, maka demokrasi kita kehilangan salah satu pilar pentingnya. Itu yang harus kita jaga bersama,” tutup dia dengan tegas.
Jadi udah jelas banget nih kalau transparansi dari Bawaslu sangat dibutuhkan biar semua pihak yakin kalau proses pengawasan berjalan adil tanpa pilih kasih.
Gimana menurut kalian? Harus banget kan Bawaslu buka-bukaan biar nggak ada dusta di antara kita semua?
Sumber: wilip.id
