Ada suasana haru yang menyelimuti Aula Diskominfo Kota Cilegon saat acara pelepasan Wali Kota Helldy Agustian. Acara ini bukan sekadar seremonial, melainkan momen refleksi bagi banyak orang, terutama bagi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin, yang berbagi kesan mendalam tentang kepemimpinan Helldy selama hampir empat tahun terakhir.
Melansir dari faktabanten.co.id (17/02/2025), Maman mengungkapkan, "Sebetulnya banyak kesan bersama Pak Wali Kota dan Pak Wakil. Kok hening jadi sedih. Saya berteman kasih, sudah membimbing kami, mengarahkan kita, dicambuk hampir empat tahun kurang sembilan hari." Menurut Maman kepemimpinan Helldy telah mengubah ritme kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Cilegon.
Maman juga menyoroti berbagai program yang telah dititipkan oleh Helldy, baik di dinas-dinas teknis maupun di masyarakat. "Banyak program yang baik yang dititipkan di dinas teknis dan di masyarakat. Kita perlu mempertahankan pertumbuhan lima persen setiap tahun dengan lebih disiplin dan lebih kerja keras. Itu tanda Pak Wali memperhatikan kesejahteraan kita semua," lanjutnya.
Salah satu hal yang membuat kepemimpinan Helldy diingat adalah gaya komunikasinya yang akrab. Maman menegaskan, "Pak Wali tidak membuat jarak dengan kita. Pak Wali nelepon jam 12, jam 1, mungkin itu untuk kebaikan masyarakat Kota Cilegon."
Maman juga menekankan pentingnya loyalitas terhadap pemimpin yang akan datang. "Siapa pun pemimpinnya, kita harus mengikutinya, harus loyal. Dengan sekuat tenaga, kita akan membangun Kota Cilegon lebih baik," tegasnya. Ini adalah panggilan untuk bersatu dan melanjutkan pembangunan yang telah dimulai.
Dalam refleksi akhir, Maman mengakui bahwa ada tantangan dalam memenuhi kebutuhan Walikota, terutama terkait regulasi. Namun, ia mengajak semua pihak untuk melanjutkan program-program baik yang telah berjalan, terutama di bidang pembangunan sumber daya manusia (SDM). "Kami mungkin terlambat memenuhi kebutuhan Pak Wali karena regulasi, tapi mari kita lanjutkan program yang baik dan positif. Beasiswa itu investasi untuk pembangunan ke depan di Kota Cilegon," tuturnya.
Maman juga menyoroti pentingnya pembangunan mental dan spiritual bagi masa depan kota. "Pembangunan mental dan spiritual akan lebih baik. Alokasi pembangunan spiritual memang sekarang tidak terlihat seperti pembangunan fisik, tapi ke depan akan terasa bagi kita semua," pungkasnya.
Sumber: faktabanten.co.id / Penulis: Yosep Aulia